Kata Pengantar
Puja dan puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat Beliau-lah saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Personal
Branding”.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak
yang terlibat di dalamnya. Kami
mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang terlibat di
dalam proses pembuatan makalah ini baik yang terlibat langsung maupun tidak.
Kami sebagai manusia menyadari
bahwa dalam penyampaian dan penyajian materi dalam makalah ini tidak terlepas dari
kesalahan. Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya
kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun agar kami dapat lebih menyempurnakan lagi makalah ini.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian terutama
bagi para pendidik maupun calon pendidik yang sedang menjalani pendidikan guna mempersiapkan
diri dalam dunia pendidikan terutama dunia mendidik pelajar.
Singaraja,
27 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................... 2
1.4 Visi dan Misi Kelompok ........................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1
Pengertian Personal Branding ................................................................................ 3
2.2
Elemen Personal Branding ...................................................................................... 4
2.3
Delapan Konsep Dalam Personal
Branding .......................................................... 4
2.4
Karakteristik Personal
Branding ............................................................................ 6
2.5
Manfaat Personal Branding .................................................................................... 7
2.6
Cara Membangun Personal
Branding ................................................................... 8
2.7
Contoh Kasus Personal
Branding .......................................................................... 9
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 10
3.1
Kesimpulan .............................................................................................................. 10
3.2 Saran......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Personal branding merupakan strategi komunikasi
untuk memasuki jendela otak pemilih agar seorang kontestan memiliki makna
tertentu yang mencerminkan keunggulan terhadap
kontestan pesaing dalam bentuk hubungan asosiatif. Dengan personal
branding maka pemilih yang semula tidak bersimpati menjadi bersimpati, dari
yang tidak peduli menjadi peduli. Personal branding efektif untuk memperkuat
dukungan masyarakat dan meningkatkan elektabilitas. (Nursal, 2004:86).
Personal
branding merupakan faktor yang telah ada disetiap diri individu, dengan personal branding
yang terbentuk disetiap
diri masyarakat atau
individu berbeda-beda tergantung dari
lingkungan sekitarnya. Dimana
personal branding berkorelasi
dengan komunikasi yang dilakukan
serta dari proses
tersebut nantinya dimanfaatkan
didalam dunia kerja. Organisasi didalam perusahaan mempunyai divisidivisi
yang telah dibagikan untuk mempermudahkan kinerja didalam perusahaan serta
menjadikannya lebih efektif. Setiap divisi didalam perusahaan memiliki pemimpin
yang umumnya disebut manager. Personal branding
yang memiliki oleh
seorang manager haruslah
mengarah pada personal brand yang
positif. Hal ini akan membentuk kepercayaan dan rasa hormat yang ditujukan
kepada manager oleh karyawannya.
1.2
Perumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah dari pembahasan yang akan kami bahas antara lain :
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan Personal Branding?
1.2.2
Apa saja elemen Personal Branding ?
1.2.3
Bagaimana konsep Personal Branding?
1.2.4
Bagaimana karakteristik Personal Branding ?
1.2.5
Apa manfaat Personal Branding ?
1.2.6
Bagaiman cara membangun Personal Branding ?
1.2.7
Bagaimana contoh kasus Personal Branding
1.3
Tujuan
dan Manfaat
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian dari Personal
Branding
1.3.2
Untuk mengetahui elemen Personal Branding
1.3.3
Untuk mengetahui konsep Personal Branding
1.3.4
Untuk mengetahui karakteristik Personal
Branding
1.3.5
Untuk mengetahui manfaat Personal Branding
1.3.6
Untuk mengetahui cara membangun Personal
Branding
1.3.7
Untuk mengetahui contoh kasus Personal
Branding
1.4
Visi dan Misi Kelompok
Visi:
Visi dari kelompok kami agar informasi yang
kami susun ini mengenai “personal branding” dapat menambah pengetahuan
mahasiswa lainnya.
Misi:
-
Memberi informasi mengenai apa itu personal branding
-
Memberikan contoh nyata agar mahasiswa lebih memahami personal branding.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Personal Branding
Personal brand adalah sebuah
kemasan dan ciri khas yang melekat pada pribadi seseorang. Biasanya dikaitkan
dengan expertise atau keahlian tertentu yang identik, pofesi, passion, atau
bahkan kepribadian / personalitas seseorang tersebut.
Lalu bagaimana proses seorang bisa
berhasil membrandingkan dirinya? tentu ini butuh proses yang panjang sampai
suatu potensi atau keahlian melekat pada dirinya. Bisa juga jika dia seorang
artis, dia perlu brand manajemen yang mampu mendongkrak citra dirinya. Fungsi
manajemen tersebut sama dengan brand manajemen atau brand builder yang terus
bertugas menemukan potensi khasnya, mengelola, meng up grade dan memasarkannya.
Personal branding manajemen biasanya identik dengan penggalian potensi yang
berhubungan dengan talenta kreatif seseorang. Bisa juga terkait dengan
pengembangan SDM dalam suatu perusahaan.
Personal Branding yang berkait dengan
kemampuan dan ciri khas seseorang, berjalan dengan natural dan sesuai dengan
jam terbang keahlian yang dilakoninya. Sebutan personal brand tersebut akan
secara alami disematkan oleh publik. Justru masyarakat, komunitas atau kelompok
tertentu yang yang mengenalnya lah yang kemudian akan memberikan labelnya.
Misalnya kita mempunyai rekanan yang hobi nya adalah mengelink kan atau
menghubungkan dengan orang-orang lainnya, maka personal brandnya biasa kita
sebut sebagai 'connecting people'. Ada pula seorang caleg pejabat yang memiliki
gaya khas dalam berpakain kotak-kotak, itulah salah satu media personal
branding. Dapat juga kita temukan seseorang yang begitu expert dan erat dengan
profesi yang disandang sebagai personal brandingnya. Contohnya bisa sebagai
brand manager, brand desainer, fashion desainer, technopreneur, counselor, trainer,
consultant, dan lain sebagainya. Personal Brand yang seperti apa yang ingin
anda sandang di masa depan. Mulailah dari sekarang, dari expertise yang anda
miliki.
Beberapa point
yang sangat berperan dalam personal branding adalah:
-
Differensiasi, apa pembeda diri Anda dari yang lainnya.
-
Keuanggulan, apa keunggulan diri Anda dibanding yang lainnya.
-
Positioning, membentuk image diri sebagai seseorang yang memiliki
keunggulan yang tidak biasa, yang berciri khas pada diri Anda
2.2
Elemen Personal Branding
Dalam
membangun personal brandingtentunya diperlukan elemenelemen utama, dimana
elemen-elemen tersebut harus saling
terintegrasi dan dibangun bersamaan. Personal Brandingdapat dibagi
menjadi tiga elemen utama, yakni (Montoya & Vandehey, 2008):
1.
You, atau dengan kata
lain, seseorang itu sendiri. Seseorang dapat membentuk sebuah personal
brandingmelalui sebuah polesan dan metode komunikasi yang disusun dengan baik.
Dirancang untuk menyampaikan dua hal penting kepada target market, yaitu:
· Siapakah
seseorang tersebut sebagai suatu pribadi?
· Spesialisasi
apa yang seseorang itu lakukan?
Personal Brand
adalah sebuah gambaran mengenai apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang.
Hal tersebut mencerminkan nilai-nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang
membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya.
2.
Promise. Personal Brandadalah sebuah janji, sebuah
tanggung-jawab untuk memenuhi harapan yang timbul pada masyarakat akibat dari
personal branditu sendiri.
3.
Relationship.
Sebuah personal brandingyang baik akan
mampu menciptakan suatu relasi yang baik dengan klien, semakin banyak
atributatribut yang dapat diterima oleh klien dan semakin tingginya tingkat
kekuasaan seseorang, menunjukkan semakin baiknya tingkat relasi yang ada pada
personal brandingtersebut.
2.3
Delapan Konsep Dalam Personal
Branding
Delapan
hal berikut adalah konsep utama yang menjadi acuan dalam membangun suatu
personal brandingseseorang. (Peter Montoya, 2002)
1.
Spesialisasi (The Law of Specialization)
Ciri khas dari sebuah Personal
Brandyang hebat adalah ketepatan pada sebuah spesialisasi, terkonsentrasi hanya
pada sebuah kekuatan, keahlian atau pencapaian tertentu. Spesialisasi dapat
dilakukan pada satu atau beberapa cara, yakni:
a.
Ability – misalnya sebuah visi yang
stratejik dan prinsip-prinsip awal yang baik.
b.
Behavior – misalnya keterampilan
dalam memimpin, kedermawanan, atau kemampuan untuk mendengarkan.
c.
Lifestyle – misalnya hidup dalam
kapal (tidak dirumah seperti kebanyakan orang), melakukan perjalanan jauh
dengan sepeda.
d.
Mission – misalnya dengan melihat
orang lain melebihi persepsi mereka sendiri
e.
Product – misalnya futuristyang
menciptakan suatu tempat kerja yang menakjubkan.
f.
Profession – niche within niche–
misalnya pelatih kepemimpinan yang juga seorang psychotherapist.
g.
Service – misalnya konsultan yang
bekerja sebagai seorang nonexecutive director
2. Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang
dapat memutuskan sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan memberikan
suatu arahan yang jelas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebuah Personal Brand yang
dilengkapi dengan kekuasaan dan kredibilitas sehingga mampu memposisikan
seseorang sebagi pemimpin yang terbentuk dari kesempurnaan seseorang.
3. Kepribadian (The Law of Personality)
Sebuah Personal Brand yang hebat harus
didasarkan pada sosok kepribadian yang apa adanya, dan hadir dengan segala
ketidaksempurnaannya. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan yang ada pada
konsep Kepemimpinan (The Law of Leadership), seseorang harus memiliki
kepribadian yang baik, namun tidak harus menjadi sempurna.
4. Perbedaan (The Law of Distinctiveness)
Sebuah Personal Brand yang efektif perlu
ditampilkan dengan cara yang berbeda dengan yang lainnya. Banyak ahli pemasaran
membangun suatu merek dengan konsep yang sama dengan kebanyakan merek yang ada
di pasar, dengan tujuan untuk menghindari konflik. Namun hal ini justru
merupakan suatu kesalahan karena merek-merek mereka akan tetap tidak dikenal
diantara sekian banyak merek yang ada di pasar.
5. The Law of Visibility
Untuk menjadi sukses, Personal Brandharus
dapat dilihat secara konsisten terus-menerus, sampai Personal Brand seseorang
dikenal. Maka visibility lebih penting dari kemampuan (ability)-nya. Untuk menjadi visible,
seseorang perlu mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya, menggunakan setiap
kesempatan yang ditemui dan memiliki beberapa keberuntungan.
6. Kesatuan (The Law of Unity)
Kehidupan pribadi seseorang dibalik Personal Brand
harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari merek
tersebut. Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cermin dari sebuah citra yang
ingin ditanamkan dalam Personal Brand.
7. Keteguhan (The Law of Persistence)
Setiap Personal Brandmembutuhkan waktu untuk
tumbuh, dan selama proses tersebut berjalan, adalah penting untuk selalu
memperhatikan setiap tahapan dan trend. Dapat pula dimodifikasikan dengan iklan
atau public relation. Seseorang harus tetap teguh pada Personal Brand awal yang
telah dibentuk, tanpa pernah ragu-ragu dan berniat merubahnya.
8. Nama baik (The Law of Goodwill)
Sebuah Personal Brandakan memberikan hasil yang lebih baik dan bertahan
lebih lama, jika seseorang dibelakngnya dipersepsikan dengan cara yang positif.
Seseorang tersebut harus diasosiasikan dengan sebuah nilai atau ide yang diakui
secara umum positif dan bermanfaat.
2.4
Karakteristik Personal
Branding
Pembentukan suatu Personal
Brandingadalah layaknya seperti cara kerja merek bisnis. Dengan perlakuan yang
sama itu maka perlu dipahami bagaimana cara kerja dari suatu merek bisnis.
Prinsip dan ide-ide yang dikembangkan selama bertahun-tahun di dalam bisnis
dikembangkan dan disesuaikan untuk membangun sebuah Personal Branding.
Personal branding merupakan
persepsi yang tertanam dan terpelihara dalam benak orang lain, maka yang
menjadi inti persoalannya adalah bagaimana orang lain memandang seseorang
tersebut pada sisi yang positif dan tertarik untuk menggunakan jasanya.
Terdapat tiga komponen utama yang tergabung menjadi satu, yang menentukan
kekuatan dari suatu personal branding (McNally & Speak, 2004). Merek yang
kuat adalah:
a.
Merek yang Khas: yakni
merek yang mewakili sesuatu. Merek tersebut memiliki suatu sudut pandang.
Disini merek harus memiliki ciri yang berbeda dari yang lainnya melalui
keunikan yang dimiliki.
b.
Merek yang Relevan: apa yang
diwakili oleh merek tersebut terkait dengan apa yang dianggap penting oleh
orang lain. Relevansi ini terkait dengan objek atau target dari konsumen yang
dibidik, karena jika tidak sesuai maka persepsi positif tidak akan timbul dan
terkadang jika sudah mengganggu malah akan timbul persepsi negatif.
c.
Merek yang Konsisten: orang
menjadi yakin di dalam suatu hubungan berdasarkan kepada perilaku konsisten
yang mereka rasakan atau mereka amati. Seperti halnya perlakuan pada produk,
image positif yang telah terbentuk pada konsumen haruslah konsisten, karena
pada personal brandingyang lebih terkait
pada jasa, hubungan atau relasi konsumen sangat kental sehingga jika sampai
image dari seseorang berubah maka dapat merubah persepsi dari masyarakat yang
bukan tidak mungkin akan menjadikan persepsi yang negatif.
Ketika tindakan-tindakan seseorang bersifat
khas, relevan, dan konsisten, maka masyarakat akan mulai memandang personal
brand. Seseorang yang menciptakan dan memelihara hubungan yang bersifat
emosional tersebut dengan memperlihatkan sikap yang khas, relevan, dan
konsisten.
2.5
Manfaat Personal Branding
1.
Personal branding membantu Anda untuk
membangun visi Anda, baik di bidang pekerjaan, tujuan pribadi, nilai-nilai, dan
juga target-target Anda sehingga Anda dapat bergerak ke arah yang lebih baik
untuk pemenuhan karir Anda.
2.
Personal branding juga dapat memberdayakan
Anda untuk mendapatkan kejelasan tentang diri Anda yang sebenarnya dan bakat,
keterampilan, kekuatan, dan bidang keahlian yang membuat Anda unik dan
dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
3.
Personal branding berfungsi untuk alat rem
bagi Anda. Sebagai sarana introspeksi dan reflektif, dan untuk memeriksa serta
menghilangkan segala kelemahan yang mungkin menghambat pencapaian Anda.
4.
Personal branding membantu Anda
mengidentifikasi pengusaha melalui target Anda. Selain itu dengan personal
branding secara tidak langsung Anda akan menciptakan bahan personal marketing
(CV, biografi, profil LinkedIn, situs, portofolio online, dan lain-lain) utuk
Anda sendiri.
5.
Personal branding membantu Anda menilai
atribut pribadi dan kualitas yang membuat Anda menjadi lebih baik, dan selalu
bersemangat untuk bisa jauh lebih baik lagi ke depannya.
6.
Personal branding dapat pula menjadi cara Anda
untuk mengumpulkan umpan balik dari mereka yang telah mengetahui nilai kualitas
diri Anda, serta membantu Anda memahami ukuran sebenarnya dari diri Anda.
7.
Personal branding diri Anda juga bisa Anda
jadikan sebagai tolok ukur Anda untuk mendapatkan proyek atau pekerjaan yang
sesuai dengan yang Anda inginkan. Tak hanya itu, melaui personal branding untuk
mendapatkan pekerjaan dan proyek yang Anda inginkan itu, kesempatannya pun
semakin lebar.
8.
Personal branding akan secara tidak langsung
menjadikan Andan memiliki jiwa pemimpin. Mengapa demikian? Sebab, personal
branding tersebut memiliki tiga hal yang akan memberikan manfaat untuk Anda,
diantaranya:
§
Adanya kejelasan: Akan ada kejelasan tentang
siapa Anda, siapa pesaing Anda, dan apa target Anda.
§
Konsistensi: Secara konsisten nantinya
personal branding akan dirancang untuk Anda agar semakin terlihat target Anda
apa nantinya.
§
Memberikan nilai lebih dalam aktifitas Anda
nantinya: Dengan adanya personal branding, Anda akan menjadi proaktif.
9.
Personal branding juga memiliki manfaat
memberikan keuntungan prestise bagi Anda. Karena secara tidak langsung, Anda
mempunyai suatu hal yang dapat Anda gunakan sebagai senjata untuk berkompetisi
di lingkungan bisnis Anda.
10. Personal branding
juga dapat membantu Anda untuk lebih jelas berkomunikasi tentang proposisi
nilai Anda ketika Anda berada dalam suatu jaringan pekerjaan atau tengah dalam
wawancara untuk pekerjaan.
2.6
Cara Membangun Personal
Branding
Sukses sebagai eksekutif perusahaan,
pengusaha, atau profesional membutuhkan personal branding yang baik. Eksekutif
perusahaan papan atas, bintang Hollywood dan atlit kelas dunia telah lama
melakukan hal ini. Sekarang, orang-orang cerdas di segala bidang menggunakan
personal branding untuk bisa meraih sukses.
Seperti membangun brand dalam dunia
komersial, keberhasilan Anda juga bisa didasarkan pada persepsi-persepsi orang
lain tentang Anda. Berikut kiat efektif dalam membangun personal branding yang
baik dari Catherine Kaputa dalam
bukunya: You Are A Brand.
1. Punya ciri khas
Anda bisa mengolok-olok gaya rambut Donald Trump sesuka hati, tapi itu
bagian penting dari trademark-nya yang membedakan dia dari orang lain. Ciri
yang membuat orang langsung ingat dia. Mengembangkan gaya khas Anda adalah
taktik yang bagus untuk personal branding, bisa disamakan dengan logo pada
suatu produk. Tapi tentu saja harus tetap diimbangi dengan membangun identitas
karier melalui prestasi, atau pengalaman yang kaya dalam bidang Anda.
2. USP (Unique Selling Proposition)
Sebuah USP memberikan brand value proposition
yang menarik dan unik dengan target pasarnya. Hal ini juga dapat diterapkan
pada diri Anda. Anda harus dapat memunculkan hal istimewa yang membedakan Anda
dari orang lain, dan menetapkan persamaan nilai tentang kemampuan Anda ketika
Anda pitching diri sendiri untuk pekerjaan, promosi, atau kontrak kerja
freelance. Misalnya, Anda seorang peneliti pasar, tetapi bukan peneliti biasa,
melainkan seorang peneliti yang mengkhususkan diri dalam konsumen anak muda
atau tentang preferensi pembelian mereka.
3. Sedikit terkenal melalui media sosial bukan
hal yang merugikan
Visibilitas penting dalam dunia produk. Itulah
mengapa perusahaan menghabiskan begitu banyak uang untuk iklan, PR dan kampanye
media sosial. Hari ini, dengan adanya media sosial seperti LinkedIn, dan bahkan
Facebook, ada lebih banyak kesempatan untuk mulai meluncurkan kampanye Anda.
Anda dapat membangun profil online Anda dan blog tentang topik yang menarik di
seluruh platform sosial seperti Medium atau Kompasiana.
2.7
Contoh Kasus Personal
Branding
Sruti bercita-cita menjadi
penyanyi sejak usia 4 tahun, berawal dari kamar mandi pesinden penuh prestasi
ini merajut mimpinya untuk menjadi penyanyi handal. Konsisten di jalur
pilihannya untuk nguri uri budaya Jawa, Sruti memiliki positioning yang berbeda
dengan anak muda pada jamannya. Sruti juga pernah menjadi presenter bahasa Jawa
dan saat ini tercatat sebagai guru bahasa Jawa di salah satu SMA Negeri di
Solo. Sanggul dan kebaya menjadi ciri khas-nya apabila pentas di berbagai ajang
musik di dalam maupun luar negeri. Sruti memang berbeda, konsisten membangun
branding dirinya dan fokus terhadap karier yang dipililihnya. Tanpa disadari
teryata Sruti telah mengaplikasikan ilmu tentang personal branding secara
natural.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa personal
brand
adalah sebuah kemasan dan ciri khas yang melekat pada pribadi seseorang.
Biasanya dikaitkan dengan expertise atau keahlian tertentu yang identik,
pofesi, passion, atau bahkan kepribadian / personalitas seseorang tersebut.
3.2
Saran
Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makala ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami
sebagai penulis makalah ini mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik
dalam pembuatan makalah ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tonseb. 2015. http://www.tonfeb.com/2015/12/10-manfaat-penting-membangun-personal-branding.html
(diakses pada 22 Oktober 2016)
Qerja. 2016. http://www.qerja.com/journal/view/625-cara-membangun-personal-branding-yang-baik/. (diakses pada 22 Oktober 2016)
http://excellent-branding.com/?tag=pengertian-personal-branding. (diakses pada 22 Oktober 2016)
Susanto R. 2009. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwiqzIaQnIXQAhWDu48KHX6EBKsQFghTMAc&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F128417-T%252026622-Brand%2520equity-Tinjauan%2520literatur.pdf&usg=AFQjCNHLq8v7FvMbG0NjaO0Z8bZsVWDIiA&bvm=bv.137132246,d.c2I
(diakses pada 22 Oktober 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar