Kamis, 08 Desember 2016


Kata Pengantar 


Puja dan puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Beliau-lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Personal Branding.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Kami mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang terlibat di dalam proses pembuatan makalah ini baik yang terlibat langsung maupun tidak.
Kami sebagai manusia menyadari bahwa dalam penyampaian dan penyajian materi dalam makalah ini tidak terlepas dari kesalahan. Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar kami dapat lebih menyempurnakan lagi makalah ini.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian terutama bagi para pendidik maupun calon pendidik yang sedang menjalani pendidikan guna mempersiapkan diri dalam dunia pendidikan terutama dunia mendidik pelajar.


         
Singaraja, 27 Oktober 2016

                                                Penyusun









DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................  1
1.1     Latar Belakang .........................................................................................................  1
1.2     Rumusan Masalah ....................................................................................................  2
1.3     Tujuan dan Manfaat  ...............................................................................................  2
1.4     Visi dan Misi Kelompok ...........................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................  3
2.1     Pengertian Personal Branding ................................................................................  3
2.2     Elemen Personal Branding ......................................................................................  4
2.3     Delapan Konsep Dalam Personal Branding ..........................................................  4
2.4     Karakteristik Personal Branding ............................................................................  6
2.5     Manfaat Personal Branding ....................................................................................  7
2.6     Cara Membangun Personal Branding ...................................................................  8
2.7     Contoh Kasus Personal Branding ..........................................................................  9
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 10
3.1     Kesimpulan ..............................................................................................................  10
3.2     Saran......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
 Personal branding merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak pemilih agar seorang kontestan memiliki makna tertentu yang mencerminkan keunggulan terhadap  kontestan pesaing dalam bentuk hubungan asosiatif. Dengan personal branding maka pemilih yang semula tidak bersimpati menjadi bersimpati, dari yang tidak peduli menjadi peduli. Personal branding efektif untuk memperkuat dukungan masyarakat dan meningkatkan elektabilitas. (Nursal, 2004:86).
Personal branding merupakan faktor yang telah ada disetiap diri individu, dengan personal  branding  yang  terbentuk  disetiap  diri  masyarakat  atau  individu  berbeda-beda tergantung  dari  lingkungan  sekitarnya.  Dimana  personal  branding  berkorelasi  dengan komunikasi  yang  dilakukan  serta  dari  proses  tersebut  nantinya  dimanfaatkan  didalam dunia kerja. Organisasi didalam perusahaan mempunyai divisidivisi yang telah dibagikan untuk mempermudahkan kinerja didalam perusahaan serta menjadikannya lebih efektif. Setiap divisi didalam perusahaan memiliki pemimpin yang umumnya disebut  manager. Personal  branding  yang  memiliki  oleh  seorang  manager  haruslah  mengarah  pada personal brand yang positif. Hal ini akan membentuk kepercayaan dan rasa hormat yang ditujukan kepada manager oleh karyawannya.

1.2         Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan yang akan kami bahas antara lain :
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan Personal Branding?
1.2.2        Apa saja elemen Personal Branding ?
1.2.3        Bagaimana konsep Personal Branding?
1.2.4        Bagaimana karakteristik Personal Branding ?
1.2.5        Apa manfaat Personal Branding ?
1.2.6        Bagaiman cara membangun Personal Branding ?
1.2.7        Bagaimana contoh kasus Personal Branding 
1.3         Tujuan dan Manfaat
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian dari Personal Branding
1.3.2        Untuk mengetahui elemen Personal Branding
1.3.3        Untuk mengetahui konsep Personal Branding
1.3.4        Untuk mengetahui karakteristik Personal Branding
1.3.5        Untuk mengetahui manfaat Personal Branding
1.3.6        Untuk mengetahui cara membangun Personal Branding
1.3.7        Untuk mengetahui contoh kasus Personal Branding

1.4         Visi dan Misi Kelompok
Visi:
Visi dari kelompok kami agar informasi yang kami susun ini mengenai “personal branding” dapat menambah pengetahuan mahasiswa lainnya.
Misi:
-          Memberi informasi mengenai apa itu personal branding
-          Memberikan contoh nyata agar mahasiswa lebih memahami personal branding.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Personal Branding
Personal brand adalah sebuah kemasan dan ciri khas yang melekat pada pribadi seseorang. Biasanya dikaitkan dengan expertise atau keahlian tertentu yang identik, pofesi, passion, atau bahkan kepribadian / personalitas seseorang tersebut.
     Lalu bagaimana proses seorang bisa berhasil membrandingkan dirinya? tentu ini butuh proses yang panjang sampai suatu potensi atau keahlian melekat pada dirinya. Bisa juga jika dia seorang artis, dia perlu brand manajemen yang mampu mendongkrak citra dirinya. Fungsi manajemen tersebut sama dengan brand manajemen atau brand builder yang terus bertugas menemukan potensi khasnya, mengelola, meng up grade dan memasarkannya. Personal branding manajemen biasanya identik dengan penggalian potensi yang berhubungan dengan talenta kreatif seseorang. Bisa juga terkait dengan pengembangan SDM dalam suatu perusahaan.
     Personal Branding yang berkait dengan kemampuan dan ciri khas seseorang, berjalan dengan natural dan sesuai dengan jam terbang keahlian yang dilakoninya. Sebutan personal brand tersebut akan secara alami disematkan oleh publik. Justru masyarakat, komunitas atau kelompok tertentu yang yang mengenalnya lah yang kemudian akan memberikan labelnya. Misalnya kita mempunyai rekanan yang hobi nya adalah mengelink kan atau menghubungkan dengan orang-orang lainnya, maka personal brandnya biasa kita sebut sebagai 'connecting people'. Ada pula seorang caleg pejabat yang memiliki gaya khas dalam berpakain kotak-kotak, itulah salah satu media personal branding. Dapat juga kita temukan seseorang yang begitu expert dan erat dengan profesi yang disandang sebagai personal brandingnya. Contohnya bisa sebagai brand manager, brand desainer, fashion desainer, technopreneur, counselor, trainer, consultant, dan lain sebagainya. Personal Brand yang seperti apa yang ingin anda sandang di masa depan. Mulailah dari sekarang, dari expertise yang anda miliki.
 Beberapa point yang sangat berperan dalam personal branding adalah:
-       Differensiasi, apa pembeda diri Anda dari yang lainnya.
-       Keuanggulan, apa keunggulan diri Anda dibanding yang lainnya.
-       Positioning, membentuk image diri sebagai seseorang yang memiliki keunggulan yang tidak biasa, yang berciri khas pada diri Anda
2.2        Elemen Personal Branding
Dalam membangun personal brandingtentunya diperlukan elemenelemen utama, dimana elemen-elemen tersebut harus saling  terintegrasi dan dibangun bersamaan. Personal Brandingdapat dibagi menjadi tiga elemen utama, yakni (Montoya & Vandehey, 2008):
1.      You, atau dengan kata lain, seseorang itu sendiri. Seseorang dapat membentuk sebuah personal brandingmelalui sebuah polesan dan metode komunikasi yang disusun dengan baik. Dirancang untuk menyampaikan dua hal penting kepada target market, yaitu:
·      Siapakah seseorang tersebut sebagai suatu pribadi?
·      Spesialisasi apa yang seseorang itu lakukan?
Personal Brand adalah sebuah gambaran mengenai apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang. Hal tersebut mencerminkan nilai-nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya.
2.      Promise.  Personal Brandadalah sebuah janji, sebuah tanggung-jawab untuk memenuhi harapan yang timbul pada masyarakat akibat dari personal branditu sendiri.
3.      Relationship. Sebuah  personal brandingyang baik akan mampu menciptakan suatu relasi yang baik dengan klien, semakin banyak atributatribut yang dapat diterima oleh klien dan semakin tingginya tingkat kekuasaan seseorang, menunjukkan semakin baiknya tingkat relasi yang ada pada personal brandingtersebut.


2.3        Delapan Konsep Dalam Personal Branding
Delapan hal berikut adalah konsep utama yang menjadi acuan dalam membangun suatu personal brandingseseorang. (Peter Montoya, 2002)
1.      Spesialisasi (The Law of Specialization)
Ciri khas dari sebuah Personal Brandyang hebat adalah ketepatan pada sebuah spesialisasi, terkonsentrasi hanya pada sebuah kekuatan, keahlian atau pencapaian tertentu. Spesialisasi dapat dilakukan pada satu atau beberapa cara, yakni:
a.       Ability – misalnya sebuah visi yang stratejik dan prinsip-prinsip awal yang baik.
b.      Behavior – misalnya keterampilan dalam memimpin, kedermawanan, atau kemampuan untuk mendengarkan.
c.       Lifestyle – misalnya hidup dalam kapal (tidak dirumah seperti kebanyakan orang), melakukan perjalanan jauh dengan sepeda.
d.      Mission – misalnya dengan melihat orang lain melebihi persepsi mereka sendiri
e.       Product – misalnya futuristyang menciptakan suatu tempat kerja yang menakjubkan.
f.       Profession – niche within niche– misalnya pelatih kepemimpinan yang juga seorang psychotherapist.
g.      Service – misalnya konsultan yang bekerja sebagai seorang nonexecutive director
2.      Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang dapat memutuskan sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan memberikan suatu arahan yang jelas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebuah Personal Brand yang dilengkapi dengan kekuasaan dan kredibilitas sehingga mampu memposisikan seseorang sebagi pemimpin yang terbentuk dari kesempurnaan seseorang.
3.      Kepribadian (The Law of Personality)
Sebuah Personal Brand yang hebat harus didasarkan pada sosok kepribadian yang apa adanya, dan hadir dengan segala ketidaksempurnaannya. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan yang ada pada konsep Kepemimpinan (The Law of Leadership), seseorang harus memiliki kepribadian yang baik, namun tidak harus menjadi sempurna.
4.      Perbedaan (The Law of Distinctiveness)
Sebuah Personal Brand yang efektif perlu ditampilkan dengan cara yang berbeda dengan yang lainnya. Banyak ahli pemasaran membangun suatu merek dengan konsep yang sama dengan kebanyakan merek yang ada di pasar, dengan tujuan untuk menghindari konflik. Namun hal ini justru merupakan suatu kesalahan karena merek-merek mereka akan tetap tidak dikenal diantara sekian banyak merek yang ada di pasar.
5.      The Law of Visibility
Untuk menjadi sukses, Personal Brandharus dapat dilihat secara konsisten terus-menerus, sampai Personal Brand seseorang dikenal. Maka visibility lebih penting dari kemampuan  (ability)-nya. Untuk menjadi visible, seseorang perlu mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya, menggunakan setiap kesempatan yang ditemui dan memiliki beberapa keberuntungan.
6.      Kesatuan (The Law of Unity)
Kehidupan pribadi seseorang dibalik Personal Brand harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari merek tersebut. Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cermin dari sebuah citra yang ingin ditanamkan dalam Personal Brand.
7.      Keteguhan (The Law of Persistence)
Setiap Personal Brandmembutuhkan waktu untuk tumbuh, dan selama proses tersebut berjalan, adalah penting untuk selalu memperhatikan setiap tahapan dan trend. Dapat pula dimodifikasikan dengan iklan atau public relation. Seseorang harus tetap teguh pada Personal Brand awal yang telah dibentuk, tanpa pernah ragu-ragu dan berniat merubahnya.
8.      Nama baik (The Law of Goodwill)
Sebuah Personal Brandakan memberikan hasil yang lebih baik dan bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakngnya dipersepsikan dengan cara yang positif. Seseorang tersebut harus diasosiasikan dengan sebuah nilai atau ide yang diakui secara umum positif dan bermanfaat.

2.4        Karakteristik Personal Branding
Pembentukan suatu Personal Brandingadalah layaknya seperti cara kerja merek bisnis. Dengan perlakuan yang sama itu maka perlu dipahami bagaimana cara kerja dari suatu merek bisnis. Prinsip dan ide-ide yang dikembangkan selama bertahun-tahun di dalam bisnis dikembangkan dan disesuaikan untuk membangun sebuah Personal Branding.
Personal branding merupakan persepsi yang tertanam dan terpelihara dalam benak orang lain, maka yang menjadi inti persoalannya adalah bagaimana orang lain memandang seseorang tersebut pada sisi yang positif dan tertarik untuk menggunakan jasanya. Terdapat tiga komponen utama yang tergabung menjadi satu, yang menentukan kekuatan dari suatu personal branding (McNally & Speak, 2004). Merek yang kuat adalah:
a.      Merek yang Khas: yakni merek yang mewakili sesuatu. Merek tersebut memiliki suatu sudut pandang. Disini merek harus memiliki ciri yang berbeda dari yang lainnya melalui keunikan yang dimiliki.
b.      Merek yang Relevan: apa yang diwakili oleh merek tersebut terkait dengan apa yang dianggap penting oleh orang lain. Relevansi ini terkait dengan objek atau target dari konsumen yang dibidik, karena jika tidak sesuai maka persepsi positif tidak akan timbul dan terkadang jika sudah mengganggu malah akan timbul persepsi negatif.
c.       Merek yang Konsisten: orang menjadi yakin di dalam suatu hubungan berdasarkan kepada perilaku konsisten yang mereka rasakan atau mereka amati. Seperti halnya perlakuan pada produk, image positif yang telah terbentuk pada konsumen haruslah konsisten, karena pada  personal brandingyang lebih terkait pada jasa, hubungan atau relasi konsumen sangat kental sehingga jika sampai image dari seseorang berubah maka dapat merubah persepsi dari masyarakat yang bukan tidak mungkin akan menjadikan persepsi yang negatif.

Ketika tindakan-tindakan seseorang bersifat khas, relevan, dan konsisten, maka masyarakat akan mulai memandang personal brand. Seseorang yang menciptakan dan memelihara hubungan yang bersifat emosional tersebut dengan memperlihatkan sikap yang khas, relevan, dan konsisten.

2.5        Manfaat Personal Branding
1.      Personal branding membantu Anda untuk membangun visi Anda, baik di bidang pekerjaan, tujuan pribadi, nilai-nilai, dan juga target-target Anda sehingga Anda dapat bergerak ke arah yang lebih baik untuk pemenuhan karir Anda.
2.      Personal branding juga dapat memberdayakan Anda untuk mendapatkan kejelasan tentang diri Anda yang sebenarnya dan bakat, keterampilan, kekuatan, dan bidang keahlian yang membuat Anda unik dan dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
3.      Personal branding berfungsi untuk alat rem bagi Anda. Sebagai sarana introspeksi dan reflektif, dan untuk memeriksa serta menghilangkan segala kelemahan yang mungkin menghambat pencapaian Anda.
4.      Personal branding membantu Anda mengidentifikasi pengusaha melalui target Anda. Selain itu dengan personal branding secara tidak langsung Anda akan menciptakan bahan personal marketing (CV, biografi, profil LinkedIn, situs, portofolio online, dan lain-lain) utuk Anda sendiri.
5.      Personal branding membantu Anda menilai atribut pribadi dan kualitas yang membuat Anda menjadi lebih baik, dan selalu bersemangat untuk bisa jauh lebih baik lagi ke depannya.
6.      Personal branding dapat pula menjadi cara Anda untuk mengumpulkan umpan balik dari mereka yang telah mengetahui nilai kualitas diri Anda, serta membantu Anda memahami ukuran sebenarnya dari diri Anda.
7.      Personal branding diri Anda juga bisa Anda jadikan sebagai tolok ukur Anda untuk mendapatkan proyek atau pekerjaan yang sesuai dengan yang Anda inginkan. Tak hanya itu, melaui personal branding untuk mendapatkan pekerjaan dan proyek yang Anda inginkan itu, kesempatannya pun semakin lebar.
8.      Personal branding akan secara tidak langsung menjadikan Andan memiliki jiwa pemimpin. Mengapa demikian? Sebab, personal branding tersebut memiliki tiga hal yang akan memberikan manfaat untuk Anda, diantaranya:
§  Adanya kejelasan: Akan ada kejelasan tentang siapa Anda, siapa pesaing Anda, dan apa target Anda.
§  Konsistensi: Secara konsisten nantinya personal branding akan dirancang untuk Anda agar semakin terlihat target Anda apa nantinya.
§  Memberikan nilai lebih dalam aktifitas Anda nantinya: Dengan adanya personal branding, Anda akan menjadi proaktif.
9.      Personal branding juga memiliki manfaat memberikan keuntungan prestise bagi Anda. Karena secara tidak langsung, Anda mempunyai suatu hal yang dapat Anda gunakan sebagai senjata untuk berkompetisi di lingkungan bisnis Anda.
10.  Personal branding juga dapat membantu Anda untuk lebih jelas berkomunikasi tentang proposisi nilai Anda ketika Anda berada dalam suatu jaringan pekerjaan atau tengah dalam wawancara untuk pekerjaan.

2.6        Cara Membangun Personal Branding
Sukses sebagai eksekutif perusahaan, pengusaha, atau profesional membutuhkan personal branding yang baik. Eksekutif perusahaan papan atas, bintang Hollywood dan atlit kelas dunia telah lama melakukan hal ini. Sekarang, orang-orang cerdas di segala bidang menggunakan personal branding untuk bisa meraih sukses.
Seperti membangun brand dalam dunia komersial, keberhasilan Anda juga bisa didasarkan pada persepsi-persepsi orang lain tentang Anda. Berikut kiat efektif dalam membangun personal branding yang baik dari  Catherine Kaputa dalam bukunya: You Are A Brand.
1.      Punya ciri khas
Anda bisa mengolok-olok gaya rambut Donald Trump sesuka hati, tapi itu bagian penting dari trademark-nya yang membedakan dia dari orang lain. Ciri yang membuat orang langsung ingat dia. Mengembangkan gaya khas Anda adalah taktik yang bagus untuk personal branding, bisa disamakan dengan logo pada suatu produk. Tapi tentu saja harus tetap diimbangi dengan membangun identitas karier melalui prestasi, atau pengalaman yang kaya dalam bidang Anda.
2.      USP (Unique Selling Proposition)
Sebuah USP memberikan brand value proposition yang menarik dan unik dengan target pasarnya. Hal ini juga dapat diterapkan pada diri Anda. Anda harus dapat memunculkan hal istimewa yang membedakan Anda dari orang lain, dan menetapkan persamaan nilai tentang kemampuan Anda ketika Anda pitching diri sendiri untuk pekerjaan, promosi, atau kontrak kerja freelance. Misalnya, Anda seorang peneliti pasar, tetapi bukan peneliti biasa, melainkan seorang peneliti yang mengkhususkan diri dalam konsumen anak muda atau tentang preferensi pembelian mereka.
3.      Sedikit terkenal melalui media sosial bukan hal yang merugikan
Visibilitas penting dalam dunia produk. Itulah mengapa perusahaan menghabiskan begitu banyak uang untuk iklan, PR dan kampanye media sosial. Hari ini, dengan adanya media sosial seperti LinkedIn, dan bahkan Facebook, ada lebih banyak kesempatan untuk mulai meluncurkan kampanye Anda. Anda dapat membangun profil online Anda dan blog tentang topik yang menarik di seluruh platform sosial seperti Medium atau Kompasiana.

2.7        Contoh Kasus Personal Branding
Sruti bercita-cita menjadi penyanyi sejak usia 4 tahun, berawal dari kamar mandi pesinden penuh prestasi ini merajut mimpinya untuk menjadi penyanyi handal. Konsisten di jalur pilihannya untuk nguri uri budaya Jawa, Sruti memiliki positioning yang berbeda dengan anak muda pada jamannya. Sruti juga pernah menjadi presenter bahasa Jawa dan saat ini tercatat sebagai guru bahasa Jawa di salah satu SMA Negeri di Solo. Sanggul dan kebaya menjadi ciri khas-nya apabila pentas di berbagai ajang musik di dalam maupun luar negeri. Sruti memang berbeda, konsisten membangun branding dirinya dan fokus terhadap karier yang dipililihnya. Tanpa disadari teryata Sruti telah mengaplikasikan ilmu tentang personal branding secara natural.






BAB III
PENUTUP
      
3.1         Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa personal brand adalah sebuah kemasan dan ciri khas yang melekat pada pribadi seseorang. Biasanya dikaitkan dengan expertise atau keahlian tertentu yang identik, pofesi, passion, atau bahkan kepribadian / personalitas seseorang tersebut.


3.2         Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makala ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami sebagai penulis makalah ini mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah ke depannya.









DAFTAR PUSTAKA

Tonseb. 2015. http://www.tonfeb.com/2015/12/10-manfaat-penting-membangun-personal-branding.html (diakses pada 22 Oktober 2016)



Susanto R. 2009. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwiqzIaQnIXQAhWDu48KHX6EBKsQFghTMAc&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F128417-T%252026622-Brand%2520equity-Tinjauan%2520literatur.pdf&usg=AFQjCNHLq8v7FvMbG0NjaO0Z8bZsVWDIiA&bvm=bv.137132246,d.c2I (diakses pada 22 Oktober 2016)